Potret kehidupan masyarakat transmigrasi memang menjadi sebuah cermin kebijakan pembangunan daerah yang patut untuk diperhatikan. Sebagai sebuah program yang telah berjalan sejak lama, transmigrasi menarik perhatian banyak pihak untuk mengevaluasi dampak dan manfaatnya bagi masyarakat yang terlibat.
Menurut Budi Santoso, seorang ahli demografi dari Universitas Indonesia, potret kehidupan masyarakat transmigrasi seharusnya menjadi perhatian utama dalam merumuskan kebijakan pembangunan daerah. “Dengan melihat langsung kondisi masyarakat transmigrasi, kita bisa menilai sejauh mana kebijakan pembangunan daerah telah memberikan manfaat yang nyata bagi mereka,” ujar Budi.
Salah satu potret kehidupan masyarakat transmigrasi yang patut dicermati adalah akses mereka terhadap pendidikan dan kesehatan. Menurut data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, masih terdapat kesenjangan akses pendidikan dan kesehatan antara masyarakat transmigrasi dengan masyarakat lokal di daerah tujuan transmigrasi. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pembangunan daerah perlu lebih diperhatikan agar masyarakat transmigrasi dapat merasakan manfaat yang sama.
Dalam sebuah wawancara dengan Kepala Dinas Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Iwan Setiawan, ia menegaskan pentingnya melibatkan masyarakat transmigrasi dalam proses perumusan kebijakan pembangunan daerah. “Masyarakat transmigrasi harus menjadi subjek utama dalam pembangunan daerah, bukan hanya sebagai objek yang menerima program-program dari pemerintah,” ujar Iwan.
Dengan melihat potret kehidupan masyarakat transmigrasi secara mendalam, kita dapat memahami betapa pentingnya peran kebijakan pembangunan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigrasi. Kita perlu terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar program transmigrasi dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang terlibat.